Pencekaman
Benda Kerja
Pencekaman/
pemegangan benda kerja pada Mesin Bubut adalah alat bantu yang biasa di gunakan
untuk memegangi benda/menjepit benda kerja. Fungsi dari cekam itu sendiri
digunakan untuk memegangi benda ketika berputar agar tidak lepas atau terbang. Adapun
penggunaan cekam itu sendir bisa beberapa cara. Cara yang pertama adalah benda
kerja tidak dicekam, tetapi menggunakan dua senter dan pembawa. Dalam hal ini, benda kerja harus ada
lubang senternya di kedua sisi benda kerja lihat gambar di bawah ini.
Cara kedua
yaitu dengan menggunakan alat pencekam. Alat pencekam yang biasa digunakan
adalah :
a.
Collet
Digunakan untuk mencekam
benda kerja berbentuk silindris dengan ukuran sesuai diameter collet. Pencekaman
dengan cara ini tidak akan meninggalkan bekas pada permukaan benda kerja.
b.
Cekam rahang empat
Alat pencekam ini
masing-masing rahangnya bisa diatur
sendiri sendiri, sehingga mudah dalam mencekam benda kerja yang tidak
silindris. (untuk benda kerja tidak silindris)
c.
Cekam rahang tiga
Alat pencekam ini tiga buah
rahangnya bergerak bersama-sama menuju sumbu cekam apabila salah satu rahangnya
digerakkan. (untuk benda silindris).
d.
Face plate
Digunakan untuk menjepit
benda kerja pada suatu permukaan plat dengan baut pengikat yang dipasang pada alur
T.
Pemilihan
cara pencekaman tersebut di atas, sangat
menentukan hasil proses bubut. Pemilihan alat pencekam yang tepat akan menghasilkan
produk yang sesuai dengan kualitas geometris yang dituntut oleh gambar kerja.
Misalnya apabila memilih cekam rahang tiga
untuk mencekam benda kerja silindris yang relatif panjang,
hendaknya digunakan juga senter jalan yang dipasang pada kepala lepas, agar
benda kerja tidak tertekan
Penggunaan cekam rahang tiga atau cekam
rahang empat, apabila kurang hati-hati akan menyebabkan permukaan benda kerja terluka.
Hal tersebut terjadi misalnya pada waktu proses bubut dengan kedalaman potong
yang besar, karena gaya pencekaman tidak mampu. Benda kerja yang relatif
panjang dipegang oleh cekam rahang tiga
dan didukung oleh senter putar menahan beban yang tinggi, sehingga benda kerja
tergelincir atau selip. Hal ini perlu diperhatikan terutama pada proses finishing,
proses pemotongan ulir, dan proses pembuatan alur.