Tuesday, October 20, 2020

Suaian Dasar

 A. Pengertian Suaian

Suaian adalah kondisi pasangan antara 2 komponen karena adanya perbedaan ukuran (toleransi). Dengan adanya toleransi akan terjadi perbedaan-perbedaan ukuran dari bagian yang selesai dikerjakan dan akan dipasang. Tetapi perbedaan-perbedaan ini masing-masing bisa dipasang dengan bagian yang menjadi pasangannya.

B.  Jenis-Jenis Suaian

Suaian yang terjadi ada beberapa macam, tergantung daerah tolerasnsi dari poros, maupun lubang yang dipakai sebagai basis pemberian toleransi. Jenis-jenis suaian sebagai berikut.

1.      Suaian longgar (Clearance fits), yaitu bila bagian yang berpasangan pada waktu dipasang mempunyai kelonggaran yang pasti.

2.      Suaian transisi (Transition fits) akan terjadi dua kemungkinan, yaitu bisa terjadi kesesakan kecil maupun kelonggaran kecil.

3.      Suaian sesak (Interfereance fits) pada pemasangan ini selalu dalam keadaan sesak.

C. Cara Menentukan Besarnya Toleransi

Ada dua cara dalam menentukan besarnya toleransi yang dikehendaki, yaitu dengan sistem basis lubang dan sistem basis poros. Kedua cara ini bisa dipakai dalam menentukan toleransi ukuran. Pada sistem basis lubang, semua lubang diseragamkan pembuatannya dengan toleransi H sebagai dasar, sedangkan ukuran poros berubah-ubah menurut macam suaian. Pada sistem basis poros, ukuran poros sebagai dasar dengan tolernasi “h” dan ukuran lubang berubah-ubah.

1.      Sistem Basis Lubang

Suaian dengan sistem basis lubang banyak dipakai. Suaian yang dikehendaki dapat dibuat dengan jalan mengubah-ubah ukuran poros, dalam hal ini ukuran batas terkecil lubang tetap sama dengan ukuran nominal. Dalam basis lubang akan didapatkan keadaan suaian sebagai berikut.

a)      Suaian longgar: dengan pasangan daerah toleransi untuk lubang adalah H dan dareah toleransi poros dari a sampai h.

b)      Suaian transisi: dengan pasangan dareah toleransi lubang H dan daerah-daerah toleransi poros dari j sampai n.

c)      Suaian sesak:  dengan pasangan daerah toleransi lubang H dan daerah toleransi poros dari p sampai z.

Sistem basis lubang biasanya dipaka dalam pembuatan bagian-bagian dari suatu mesin perkakas, motor, kereta api, dan pesawat terbang.

2.      Sistem Basis Poros

Dalam suaian dengan basis poros maka poros selalu dinyatakan dengan “h”. Ukuran batas terbesar dari poros selalu sama dengan ukuran nominal. Pemilihan suaian yang dikehendaki dapat dilakukan dengan mengubah ukuran lubang. Sistem basis poros kurang disukai orang karena mengubah ukuran lubang lebih sulit daripada mengubah ukuran poros. Dalam sistem basis poros juga akan didapatkan keadaan suaian yang sama dengan suaian dalan sistem basis lubang dengan demikian dikenal juga:

a)      Suaian longgar: dengan pasangan daerah toleransi h dan daerah tolernasi lubang A sampai H.

b)      Suaian transisi: dengan pasangan daerah toleransi h untuk poros dan daerah toleransi lubang J sampI H.

c)      Suaian sesak: dengan pasangan daerah toleransi h untuk poros dan daerah untuk lubang P sampai Z.

Sistem basis poros banyak digunakan dalam pembuatan bagian alat-alat pemindah, motor-motor listrik, dan pesawat angkat.

D.  Menentukan Suaian Dan Toleransi

Dalam menentikan toleransi tetap harus berpegang pada prinsip efisiensi produksi. Jadi, toleransi tidak terlalu mahal, artinya teliti. Karena pekerjaanyang teliti memerlukan kecermatan dan ketelitian pada waktu mengerjakan sehingga waktu yang dibutuhkan lebih lama dan menyebabka biaya produksi mahal. Dalam menentukan toleransi akan lebih baik sebesar mungkin atau menurut kebutuhan, tetapi sudah memenuhi syarat teknis minimal. Kadang-kadang penentuan toleransi juga dipengaruhi oleh cara pengerjaan. Pengerjaan poros lebih mudah daripada pengerjaan lubang sehingga toleransi poros bisa dibuat lebih halus daripada lubang. Pemilihan toleransi untuk lubang dan poros yang banyak dan biasa digunakan adalah dengan sistem basis lubang, yaitu sebagai berikut:

Untuk lubang menggunakan H7, H8, H9, H11

Untuk poros menggunakan c11, d10, e9, f7, g6, k6, p6, dan s6.

Keadaan suaian yang akan terjadi dikelompokkan sebagai berikut:

1.   Suaian longgar      : yang termasuk suaian longgar adalah pasangan H11-c11; H9-d10; H9-e9; H7-g6; H7-h6.

2.   Suaian transisi       : yang termasuk suaian transisi adalah H7-k6; H7-n6.

3.   Suaian sesak          : yang termasuk suaian sesak adalah pasangan dari H7-p6; H7-s6.

Pemilihan toleransi untuk lubang dan poros yang menggunakan sistem basis poros sebagai berikut.

Untuk poros: h6; h7; h9; dan h11.

  Untuk lubang: C11; D10; E9; F8; G7; H7; K7; N7; P7; dan S7.

  Keadaan suaian yang akan terjasi dikelompokkan sebagai berikut.

1.   Suaian longgar      : yang termasuk suaian longgar adalah pasangan h11-C11; h9-D10; h9-E9; h7-F8; h6-G7; dan h6-H7.

2.   Suaian transisi       : yang termasuk suaian transisi adalah pasangan dari h6-k7 dan h6-N7.

3.   Suaian sesak          : yang termasuk suaian sesak adalah pasangan dari h6-P7; dan h6-S7.

E.     


45 comments:

  1. ANTONI AMANDA PUTRA
    XII TPM 1
    Absen 05

    ReplyDelete
  2. BAGUS TRI HARIYONO
    XII TP
    Absen:07

    ReplyDelete
  3. Hidayatul rohman kelas 12 TPm 1 nomer absen 27

    ReplyDelete
  4. Dikky fajar surya mudaya
    XII TP 1
    Absen 12

    ReplyDelete
  5. Dhito Chandra Prayoga
    XII TPm 1
    No absen 11

    ReplyDelete
  6. GUS NUR HADI P
    XII TPM 1
    NO ABSEN 23

    ReplyDelete
  7. Galang Ardiansyah
    XII TPM 1
    Absen:22

    ReplyDelete
  8. Hendri Trinata Prayoga
    XII TPM 1
    Absen:25

    ReplyDelete
  9. Andika kukuh prayogo
    XII TPm 1
    absen:4

    ReplyDelete
  10. AFVAN DWI SAPUTRA
    XII TPM 1
    ABSEN 02

    ReplyDelete
  11. Prasetyo bimo seno
    XII TPm2
    Absen 15

    ReplyDelete
  12. Ryan Agustianus
    XII TPm 2
    Absen 21

    ReplyDelete
  13. Rendi wahyu saputro
    XII tpm 2
    Absensi:17

    ReplyDelete
  14. Muhamad hadi sasmito
    XII TPM 2
    Absen 09

    ReplyDelete
  15. mohamad ari fadilah
    kelas : xll tpm 2
    absen : 8

    ReplyDelete
  16. Nama:Toni prasetyo
    Kelas:12 tpm²
    Absen:27

    ReplyDelete
  17. Nama Reza dwi prasetyo
    Kelas 12 tpm 2
    Absen 18

    ReplyDelete
  18. Nama :Tio setiawan
    Kelas:12 tpm2
    Absen:26

    ReplyDelete
  19. Nama:soleh
    Kelas:12 tpm 2
    Absen:24

    ReplyDelete
  20. Nama:irsyah dewana ma'fud
    Kelas:XII TPm 2
    Absen:03

    ReplyDelete
  21. Nama:tegar ari ramadhan
    Kelas:x11Tpm2
    Absen:25

    ReplyDelete
  22. Nama:satria Yudha Pratama
    Kelas:12 TPM 2
    Absen:22

    ReplyDelete
  23. Nama:Nanda
    Kelas:XII TPM 2
    Absen:14

    ReplyDelete
  24. Nama:Toni adi saputra
    Kls :XllTP2
    ABSEN:28

    ReplyDelete
  25. Nama:Muhammad yoga pratama
    Kelas:XII tp 2
    Absen: 12

    ReplyDelete
  26. Nama : Muhamad Rama Elyazar
    Kelas : XII TPM 2
    Absen : 10

    ReplyDelete
  27. Nama:Miftakhul Huda
    Kelas:XII TPm 2
    No.absen:07

    ReplyDelete
  28. Nama:Rega aditia dwi putra
    Kelas:XII TPM12
    Absen:16

    ReplyDelete
  29. Nama:Rio dwi firmansyah
    Kelas:XII TPM 2
    Absen:20

    ReplyDelete

Kisi-kisi

  1.       Bagaimana bentuk Gambar proyeksi orthogonal …. 2.       Apa yang di maksud pandangan depan …. 3.       Gambar pandangan a...