Tuesday, October 13, 2020

Cara Pembubutan Eksentrik Cekam Rahang 4

 Cara membubut poros eksentrik adalah suatu jenis pembubutan dimana benda kerja memiliki lebih dari 1 sumbu. Jarak eksentrik diperoleh dari menggeser sumbu utama. Langkah awal pekerjaan pembubutan adalah dengan mencermati gambar kerja. Hasil pencermatan pada gambar tersebut diperoleh informasi bahwa material benda kerja adalah dari mild steel dengan ukuran awal sebesar Ø25X55 mm. Harga kekasaran permukaan yang diinginkan adalah sebesar N6 dan tidak terdapat tanda pengerjaan khusus lainnya. Tanda batas toleransi tidak ada yang tertulis secara khusus, hal ini menunjukkan bahwa toleransi ukuran yang digunakan adalah toleransi umumJenis pekerjaan pada job cara membubut poros eksentrik cukup banyak yaitu: bubut muka, bubut rata bertingkat, champer, dan membubut eksentris.

Berikut ini dijelaskan urutan langkah pengerjaan cara membubut poros eksentrik sebagaimana ditunjukkan pada gambar. Secara umum langkah pengerjaan dibagi menjadi dua bagian yaitu: persiapan dan pembuatan eksentrik. Langkah persiapan cara membubut poros eksentrik adalah pekerjaan dimana menyiapkan peralatan dan penyiapan blank benda kerja sebelum pengerjaan pembubutan eksentrik. Sedangkan langkah pembuatan eksentrik adalah proses pembubutan poros eksentrik menggunakan rahang 4 independent.

Persiapan cara membubut poros eksentrik

1.      Mempersiapkan mesin bubut dan peralatan pendukung lain yaitu: jangka sorong dengan ketelitian min 0,05 mm, pahat bubut rata, senter putar, cekam independent rahang 4 dan high gauge.

2.      Memasang pahat bubut rata pada toolpost sedemikian rupa agar posisi ujung sisi sayat setinggi titik center benda kerja.

3.      Memeriksa dan memposisikan tuas pengatur putaran sesuai hasil perhitungan rpm benda kerja, demikian juga tuas pengatur gerakan feeding mesin sesuai untuk memperoleh kualitas permukaan yang diinginkan.

4.      Mencekam benda kerja sedemikian rupa pada rahang 3 otomatis agar dapat mengerjakan sisi kiri benda kerja dengan Ø22 mm. Penjepitan benda kerja diupayakan center/tidak oleng dan harus mempertimbangkan jarak bebas terhadap gerakan pahat agar tidak menabrak cekam mesin bubut pada saat proses pengerjaan.

5.      Melakukan pembubutan muka, sebaiknya cukup dilakukan dalam 1 kali penyayatan saja sampai permukaan yang rata. Penyayatan dapat dilakukan secara manual maupun dengan menggerakan eretan atas secara otomatis.

6.      Melakukan pembubutan lurus rata untuk Ø22 mm dengan panjang 32 mm (30+2 mm). Pengerjaan pembubutan dengan konsep dan cara yang sama seperti pada pengerjaan poros bertingkat sederhana. Penyesuaian ukuran yang ingin dicapai, khususnya pada pengaturan ukuran menggunakan skala nonius eretan.

7.      Mengubah posisi pahat bubut sedemikian rupa agar dapat melakukan pembuatan chamfer sebesar 1X45O pada dan Ø22 mm tersebut.

8.      Membalik penjepitan benda kerja untuk melakukan pembubutan muka sampai diperoleh ukuran panjang total benda kerja sebesar 50 mm. Pengaturan titik nol eretan dan tebal penyayatan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

9.      Melepaskan benda kerja yang sudah selesai dilakukan pembubutan awal.

10.  Membuat gambar atau beri tanda permukaan benda kerja yang sebelah kanan untuk menentukan posisi titik pusat/center eksenstrisnya dengan cara menggoresnya dengan menggunakan high gauge. Jarak eksentris yang ditentukan adalah sebesar 5 mm (perhatikan gambar kerja)

Pengerjaan cara membubut poros eksentrik

1.      Mengganti cekam mesin bubut dengan cekam independent rahang 4.

2.      Memasang benda kerja sedemikian rupa pada cekam independent rahang 4 agar dapat mengerjakan sisi kanan dengan Ø10 sepanjang 20 mm:

·         Mengatur posisi penjepitan benda kerja agar titik center eksentrisnya segaris dengan center mesin bubut dengan mengatur posisi masing-masing rahang sesuai posisi yang diinginkan.

·         Gunakan senter putar kepala lepas untuk mengecek posisi apakah titik center eksentrisnya sudah segaris dengan center mesin bubut.

·         Apabila posisi titik center eksentrisnya belum tercapai, maka posisi masing-masing rahang diatur kembali sedemikian rupa agar tercapai jarak eksentris sebesar 5 mm.

3. Melakukan pembubutan rata untuk Ø10 sepanjang 20 mm.

·         Sebaiknya menggunakan putaran benda kerja yang lebih rendah dari hasil perhitungan rumus standarnya untuk alasan keselamatan. Hal ini dikarenakan adanya jarak eksentris sehingga pada saat penyayatan awal akan terjadi pembubutan yang discontinue, yaitu pada satu siklus putaran benda kerja akan ada saat pahat menyayat benda kerja dan bebas tanpa menyayat. Hal ini akan mengakibatkan adanya beban kejut pada pahat bubut maupun benda kerja.

·         Tebal penyayatan juga mempertimbangkan kondisi di atas, sehingga sebaiknya mengatur tebal penyayatan yang relatif tipis terlebih dahulu.

·         Pada saat kondisi pembubutan yang discontinue sudah tidak terjadi, putaran benda kerja dan tebal penyayatan dapat disesuaikan kembali dengan hasil perhitungan rumus standarnya.

·         Melakukan penyayatan sampai dengan tercapai Ø10 sepanjang 20 mm.

4. Mengubah posisi pahat bubut sedemikian rupa agar dapat melakukan pembuatan chamfer sebesar 1X45O pada dan Ø10 mm tersebut.

5. Proses pekerjaan sudah selesai. Lepaskan benda kerja dan lakukan prosedur kebersihan sebagaimana tata tertib yang berlaku di bengkel pemesinan.


No comments:

Post a Comment

Kisi-kisi

  1.       Bagaimana bentuk Gambar proyeksi orthogonal …. 2.       Apa yang di maksud pandangan depan …. 3.       Gambar pandangan a...