3.7
Dan 4.7
Menganalisa
Rancangan Gambar Proyeksi Orthogonal Kuadaran I dan Kuadaran III (2D)
A.
Pengertian
Proyeksi Orthogonal
Proyeksi orthogonal adalah salah satu
teknik menggambar pada bidang otomotif. Fungsi proyeksi
orthogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai sudut
tegak lurus terhadap proyektornya atau garis-garis yang memproyeksikan
benda-benda terhadap bidang proyeksi. Proyeksi sendiri merupakan sebuah
gambaran dari benda nyata maupun yang masih menjadi khayalan yang dilukiskan
menggunakan garis-garis pandangan pada suatu bidang datar atau bidang gambar.
Oleh karena itu proyeksi orthogonal digunakan untuk mewujudkan benda dalam
bentuk gambar yang diperlukan.
Hal ini sebenarnya sama seperti poyeksi
piktorial. Proyeksi orthogonal memiliki fungsi untuk memperjelas informasi
gambar sehingga gambar benar-benar seperti benda nyata. Proyeksi orthogonal
tidak menggambarkan benda tiga dimensi secara nyata apabila hanya satu proyeksi
saja. Oleh karena itu untuk bisa menggambarkan benda secara utuh maka
diperlukan beberapa proyeksi dan penambahan bidang proyeksi apabila diperlukan.
Untuk menghasilkan gambar yang nyata, maka
terdapat beberapa jenis proyeksi orthogonal. Jenis proyeksi orthogonal berdasarkan
jenis benda yang diproyeksikan. Jenis proyeksi orthogonal terdiri dari titik,
garis, bidang, dan bangun ruang.
Dalam gambar teknik sebenarnya tidak hanya
terdiri dari satu proyeksi saja yaitu proyeksi orthogonal melainkan ada
proyeksi lain seperti proyeksi piktorial yang telah dibahas sebelumnya. Lalu
apa fungsi
proyeksi orthogonal? Apa saja jenis proyeksi orthogonal?
Bagaimana cara membuat proyeksi orthogonal? Semua hal tersebut akan
dibahas pada artikel berikut ini.
B.
Fungsi Proyeksi
Orthogonal
Fungsi proyeksi orthogonal adalah salah
satu proyeksi pada gambar teknik yang menggambarkan benda tiga dimensi pada
suatu bidang datar atau bidang gambar. Gambar proyeksinya mempunyai sudut tegak
lurus terhadap proyektornya atau garis-garis yang memproyeksikan benda-benda
terhadap bidang proyeksi.
C.
Jenis Proyeksi
Orthogonal
Proyeksi orthogonal terdapat beberapa jenis
tergantung penggolongannya. Berikut merupakan jenis proyeksi orthogonal:
1. Proyeksi
Orthogonal Berdasarkan Benda yang di Proyeksikan
Berdasarkan benda yang di proyeksikan,
proyeksi orthogonal dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut merupakan proyeksi
orthogonal berdasarkan benda yang akan diproyeksikan.
- Proyeksi
Orthogonal Sebuah Titik
- Proyeksi
Orthogonal Sebuah Garis
- Proyeksi
Orthogonal Sebuah Bidang
- Proyeksi
Orthogonal Sebuah Bangun Ruang
2. Proyeksi
Orthogonal Berdasarkan Pandangan atau Proyektornya
Berdasarkan
proyektornya atau pandangannya, proyeksi orthogonal terbagi menjadi beberapa
jenis. Berikut merupakan proyeksi orthogonal berdasarkan proyektornya atau
pandangannya:
·
Proyeksi Kuadran I
atau Proyeksi Eropa
·
Proyeksi Kuadran III
atau Proyeksi Amerika
Pada menggambar teknik
terutama untuk menggambar benda kerja dipergunakan proyeksi ortogonal, dimana
garis – garis proyeksi dari pandangan pengamat sejajar satu sama lain dan tegak
lurus bidang proyeksi. Bagian atau sisi benda yang akan digambar diletakkan
sejajar dengan bidang proyeksi. Adapun bidang – bidang yang tegak lurus satu
sama lain yang berfungsi sebagai bidang – bidang proyeksi ialah bidang proyeksi
horisontal (H), bidang proyeksi vertikal (V) dan bidang proyeksi profil (P).
Bidang – bidang tersebut membagi seluruh ruang dalam empat kuadran.
·
Kuadran atau sudut pertama yaitu diatas H dan dimuka V
·
Kuadran atau sudut kedua yaitu diatas H dan dibelakang V
·
Kuadran atau sudut ketiga yaitu dibawah H dan dibelakang V
·
Kuadran atau sudut keempat yaitu dibawah H dan dimuka V
Bidang koordinat utama
dan kuadran – kuadran
Penempatan bidang proyeksi profil bisa di
sebelah kiri atau kanan dan bidang ini biasanya untuk menggambarkan pandangan
samping kanan atau samping kiri suatu benda atau obyek. Bila dengan pandangan
depan atau atas belum mampu menggambarkan bentuk benda dengan selengkapnya.
Ketiga bidang proyeksi H, V dan P saling
berpotongan menurut tiga buah garis yang tegak lurus satu sama lain maka
diperoleh sumbu – sumbu utama OX = sumbu X, OY = sumbu Y dan OZ = sumbu Z
D.
Cara Membuat
Proyeksi Orthogonal
Dalam pembuatan proyeksi orthogonal sebenarnya sangat mudah
sekali. Berikut merupakan cara membuat proyeksi orthogonal:
1.
Proyeksi Eropa atau
Proyeksi Kuadran I
Proyeksi
Eropa merupakan salah satu jenis proyeksi ortogonal, atau yang lebih dikenal
dengan proyeksi sudut pertama atau proyeksi kwadran I. Pada proyeksi Eropa,
letak proyeksi terbalik dengan arah atau posisi pandangnya.
Untuk
mempermudah ingatan tentang proyeksi Eropa, kuncinya adalah bahwa obyek atau
benda terletak antara orang yang melihat dengan bidang proyeksi. Dalam proses
memproyeksikan suatu benda, benda seolah-olah didorong menuju bidang proyeksi.
Suatu balok yang dipotong tidak beraturan terletak diantara pengamat dan bidang
proyeksi. Dalam proyeksi Eropa maka balok mempunyai bidang segiempat sama sisi.
Hal ini didapatkan dengan cara menarik garis-garis ke bidang proyeksi.
Untuk
mendapatkan pandangan yang benar-benar mewakili benda aslinya maka dapat
menggunakan tiga posisi proyeksi sekaligus yaitu bidang depan, atas, dan
samping. Namun pada proyeksi Eropa secara lebih lengkap yaitu pandangan depan
tetap, pandangan kiri merupakan bagian kanan, pandangan kanan merupakan bagian
kiri, pandangan atas merupakan bagian bawah.
Berikut
merupakan cara membuat proyeksi Eropa atau proyeksi pada kuadran I.
Keterangan :
A= Pandangan depan.
B= Pandangan atas.
C= Pandangan kiri.
D= Pandangan kanan.
E= Pandangan bawah.
F= Pandangan belakang.
Berikut ini contoh
gambar Eropa:
2.
Proyeksi Amerika
atau Proyeksi Kuadran III
Proyeksi
Amerika atau yang lebih dikenal dengan proyeksi kuadran III merupakan salah
satu jenis proyeksi orthogonal. Pada proyeksi Amerika, letak proyeksi sesuai
dengan arah atau posisi pandangannya. Pada proyeksi amerika sendiri
penggunaannya lebih rasional serta mudah dipahami. Atas dasar inilah, proyeksi
Amerika lebih banyak digunakan pada negara pantai laut pasific seperti Amerika,
Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Indonesia.
Untuk
lebih mudahnya, proyeksi Amerika seperti bayangan yang menembus suatu bidang.
Oleh karena itu pada proyeksi Amerika tidak terjadi pembalikan atau penukaran
pandangan. Pandangan atas merupakan bagian atas, pandangan bawah merupakan bagian
bawah, pandangan depan merupakan bagian depan, pandangan belakang merupakan
bagian belakang, pandangan samping kiri merupakan bagian kiri, serta pandangan
samping kanan merupakan bagian kanan.
Berikut merupakan cara membuat proyeksi Amerika atau proyeksi
pada kuadran III:
Keterangan :
A= Pandangan depan.
B= Pandangan atas.
C= Pandangan kiri.
D= Pandangan kanan.
E= Pandangan bawah.
F= Pandangan belakang.
Berikut ini
contoh proyeksi Amerika :
E.
Penentuan / Pemilihan Pandangan
Di dalam menentukan
pandangan / tampak benda yang harus digambar perlu diperhatikan hal – hal
sebagai berikut :
1.
Jumlah atau banyaknya pandangan yang digambar seminimal mungkin tetapi
harus bisa menampilkan obyek atau benda kerja secara lengkap baik bentuk,
sistem kerja, fungsi, ukuran dan untuk gambar susunan / rakitan semua komponen
– komponennya.
2.
Pandangan depan sebagai pandangan utama harus dipilih sedemikian rupa
sehingga mampu memberikan bentuk atau fungsi benda secara umum
3.
Dalam menggambar benda kerja diusahakan menggambar benda tersebut sesuai
dengan posisi proses pengerjaannya atau posisi pada perakitannya.
4.
Untuk benda – benda yang memiliki bagian – bagian miring yang tidak
terlihat bentuk sebenarnya dengan proyeksi ortogonal dapat digambar dengan
pandangan tambahan, pandangan khusus atau pandangan setempat.
Pada gambar berikut diberikan contoh –
contoh untuk menentukan pandangan utama atau pandangan depan yang mampu
memberikan keterangan bentuk benda yang sebenarnya. Pandangan
depan adalah bagian benda yang dapat memberikan cukup keterangan mengenai
bentuk atau fungsinya dan tidak selalu berarti pandangan depan dalam arti
sehari – hari.
Pandangan depan wajah
Catatan
:
1
= Pandangan depan
2
= Pandangan atas
3
= Pandangan kiri
4
= Pandangan kanan
5
= Pandangan bawah
6
= Pandangan belakang
Pandangan bentuk benda
E. Perbedaan
Proyeksi Eropa dan Proyeksi Amerika
Pada penggunaan
proyeksi orthogonal pada gambar teknik yang paling banyak digunakan yaitu
dengan proyeksi Amerika. Hal ini terjadi karena proyeksi Amerika memiliki beberapa
kelebihan. Berikut merupakan perbedaan proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika:
Proyeksi Sudut Pertama |
Proyeksi Sudut Ketiga |
1. Proyeksi sudut pertama obyek atau benda dianggap terletak di kuadran
pertama |
1. Proyeksi sudut ketiga obyek atau benda dianggap terletak di kuadran
ketiga |
2. Obyek / benda terletak diantara pengamat dan bidang proyeksi |
2. Bidang proyeksi terletak antara pengamat dan obyek / benda |
3. Karena benda terletak dekat pengamat (sebelum bidang proyeksi) maka
bidang proyeksi boleh transparan atau tidak, tetapi kalau diletakkan di dalam
kotak maka sisi – sisi kotaknya harus transparan |
3. Bidang proyeksi seolah – seolah harus selalu transparan karena obyek /
benda terletak setelah bidang proyeksi dan pengamat |
4. Gambar pandangan / tampak yang berhubungan dengan sisi obyek yang
digambar diletakkan berjauhan sehingga lebih susah membacanya |
4. Gambar pandangan / tampak yang berhubungan dengan sisi obyek atau benda
yang digambar diletakkan berdekatan sejajar sehingga lebih mudah untuk dibaca |
5.
Lambang proyeksi Eropah |
5. Lambang proyeksi Amerika |
No comments:
Post a Comment