Wednesday, November 18, 2020

3.9 Dan 4.9 Mengevaluasi Hasil Pemberian Ukuran Pada Gambar


A.    Pengertian Ukuran Gambar Teknik

Ukuran adalah nilai numerik yang dicantumkan dalam satuan pengukuran tertentu dan pada gambar teknik dituliskan dengan garis, symbol dan angka. Ukuran dicantumkan pada gambar kerja secara lengkap untuk mempermudah pengerjaan di bengkel dan pencapaian fungsi suatu benda kerja. Ada cara dan aturan pemberian ukuran pada gambar teknik yang harus dilaksanakan oleh setiap pembuat gambar agar gambar dapat dengan mudah dibaca oleh siapapun dan dimanapun.

Cara dan aturan pemberian ukuran pada gambar teknik telah ditetapkan oleh standar internasional dalam ISO Standards Handbook - Technical Drawing. Cara dan aturan pemberian ukuran pada gambar teknik akan dibahas pada tulisan di bawah ini.

 

B.     Fungsi Ukuran Gambar Teknik

Pemberian ukuran dalam suatu gambar mempunyai peranan yang sangat penting untuk tercapainya tujuan gambar. Oleh karena itu, penunjukkan ukuran harus jelas dan sedehana sehingga mudah dibaca dan tidak menimbulkan salah tafsir oleh pembaca gambar.

Ukuran – ukuran utama, yaitu ukuran yang menentukan bentuk khas atau fungsi benda, harus ditempatkan pada pandangan atau potongan yang memberikan bentuk benda kerja paling jelas. Pandangan yang harus diberi ukuran – ukuran utama itu biasanya dipilih pandangan depan

 

C.     Penunjukan Ukuran Gambar Teknik

1.      Penunjukkan ukuran Merupakan syarat penting untuk melengkapi gambar Teknik yaitu :

·         Mencatat/menulis semua ukuran yang diperlukan untuk membuat potongan benda kerja.

·         Jangan menulis nilai ukur terlalu banyak, yang tidak perlu atau tidak masuk akal.

·         Cara penulisan ukuran yang benar.

 

·         Dalam penunjukan ukuran perlu diperhatikan :

·         Bentuk-bentuk pokok

·         Bagaimana kita mengukur ukuran saat mengerjakan dengan mesin atau perkakas lain.

·         Menetapkan ukuran yang perlu

 

·         Prinsip – Prinsip

·         Ukuran yang dibuat harus jelas, sederhana dan mudah dibaca.

·         Penunjukan ukuran harus diletakan pada pandangan depan (pandang utama) suatu benda dan menyatakan semua bagian dari suatu konstruksi benda.

·         Jika memungkinkan, semua ukuran diletakan di luar garis benda.

·         Functional Dimentions (F) /ukuran yang berfungsi : yaitu ukuran yang mempunyai fungsi untuk pertimbangan pemasangan (assembly)

·         Non-Functionals (NF) : yaitu ukuran yang tidak mempunyai fungsi dalam pemasangan (assembly)

·         Auxilary Dimentions (Aux) : yaitu ukuran bantu yang diberikan tanpa toleransi, hanya sebagai informasi.



·         Aturan dasar pemberian ukuran :

a         Bentuk Ukuran

Proses definisi suatu ukuran, lokasi dan komponen geometris pada gambar teknik atau gambar lainnya.

b        Terdapat 2 type bentuk ukuran yang dipergunakan :

·         Dimensi Ukuran Ukuran dari komponen geometris dari suatu bagian (Diameter silinder atau lebar sebuah lingkaran/lobang).  

·         Dimensi Lokasi Penempatan semua komponen geometris yang mempunyai hubungan satu sama lainnya (jarak antara bagian tepi dan pusat suatu    lingkaran/lobang.



D.    Aturan Penunjukan Ukuran Gambar Teknik

1.      Angka Ukur

·         Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur.

 

·         Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan di pinggir.


 

·         Jika angka ukur di tempatkan pada bagian berarsir, arsir harus dihilangkan untuk memberi tempat angka.


·         Angka ukur dapat ditempakan agak dekat salah satu anak panah, agar angka – angka ukur tidak bertumpuk.


·         Pada bagian yang sempit angka ukur dapat ditempatkan di luar garis ukur, sehinggga garis ukur diperpanjang dan lebih diutamakan perpanjangan ke sebelah kanan.

 

2.      Huruf dan simbol pelengkap

Simbol dan huruf pelengkap ukuran dicantumkan dengan angka ukuran untuk menunjukan bentuk dan mempermudah pembacaan gambar tanpa menambah jumlah pandangan. Huruf dan simbol pelengkap ini dapat dihilangkan jika bentuk yang ditunjukan sudah jelas. Huruf dan simbol pelengkap ini ditulis sebelum angka ukuran.

 

·         Contoh penerapan simbol square:

 

·         Contoh penerapan simbol diameter:

 

·         Contoh penerapan simbol R:

 

·         Contoh penerapan simbol Bola R dan Bola diameter


3.      Anak panah

Anak panah digunakan untuk menunjukan batas ukuran dan posisi atau arah pemotongan, sedangkan angka ukuran ditempatkan di atas garis ukuran. Secara aturan, ukuran anak panah adalah 1:3 dimana sati adalah lebarnya dan 3 adalah panjangnya. Jika mengikuti aturan tersebut maka anak panah yang dibuat akan terlihat ramping.

 

4.      Tinggi Dan Arah Angka Ukur

·         Angka ukur horisontal diletakkan di atas garis ukur.

·         Angka ukur vertikal diletakan sebelah kiri garis ukur.

·         Di beberapa negara angka ukur ditulis mendatar.

·         Angka – angka yang tidak horisontal atau vertikal ditulis sesuai garis ukurnya.

·         Ukuran jangan diletakkan di daerah yang diarsir.

·         Ukuran sudut, garis ukurnya berupa garis lengkung.

5.      Ujung Dan Pangkal Garis Ukur 

·         Anak panah tertutup

·         Titik

·         Garis miring

6.      Garis Ukur & Garis Bantu

·         Garis ukur ditarik tegak lurus garis bantu.

·         Pada garis ukur diberikan mata panah.

·         Garis bantu ditarik sedikit melebihi garis ukur.

·         Di beberapa negara garis bantu tidak langsung berhubungan dengan garis gambar.

·         Garis ukur dan garis bantu ditarik dengan garis tipis.

·         Garis sumbu dapat diperpanjang untuk dipakai sebagai garis bantu.

·         Garis sumbu dan garis bantu tidak boleh saling memotong, kecuali hal tersebut tidak dapat dihindari.

·         Jika beberapa ukuran dinyatakan berturut – turut, garis ukur harus diletakkan segaris.

·         Jika terdapat beberapa garis ukur sejajar, tiap garis ukur harus diletakkan dengan jarak yang sama, dengan ukuran terkecil berada paling dalam.

·         Menetapkan jarak antar garis ukur

Jika garis ukur terdiri atas garis - garis ukur yang sejajar maka jarak antara garis ukur yang satu dengan garis ukur yang lainnya harus sama. Selain itu perlu diperhatikan pula bahwa garis ukur jangan sampai berpotongan dengan garis bantu  kecuali terpaksa.

Garis gambar tidak boleh digunakan sebagai garis ukur. Garis ukur boleh digunakan sebagai garis bantu, tetapi tidak boleh digunakan langsung sebagai garis ukur.

Untuk menempatkan garis ukur yang sejajar, ukuran terkecil ditempatkan pada bagian dalam dan ukuran besar ditempatkan di bagian luar. Hal ini untuk menghindari perpotongan antara garis ukur dan garis bantu. Jika terdapat perpotongan garis bantu dengan garis ukur, garis bantunya diperpanjang 1mm dari ujung anak panahnya.




Keterangan:

1.      Garis ukur yang sejajar

2.      Garis bantu yang berpotongan

3.   Garis sumbu yang secara tidak langsung digunakan sebagai garis bantu

4.      Garis ukur yang terkecil (ditempatkan di dalam)

5.      Garis ukur tambahan (Pelengkap)

6.    Perpanjangn garis bantu dilebihkan kurang lebih 1mm dari garis ukurnya atau dari ujung anak panahnya

7.      Penempatan garis ukur yang sempit

8.      Garis bantu yang pararel (jika diperlukan)

 

7.      Susunan Ukuran

a.       Ukuran Berantai

Pencantuman ukuran secara berantai ini ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya ialah mempercepat pembuatan gambar kerja. Kekurangannya ialah dapat menimbulkan  toleransi  yang semakin  besar sehinga  pekerjaan tidak teliti. Oleh karena itu, pencantuman ukuran secara berantai ini pada umumnya dilakukan pada pekerjaan - pekerjaan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi.  

 

b.      Ukuran Pararel

Penunjukan ukuran pararel diberikan dari satu patokan yang sama.


c.       Ukuran Kombinasi

Penunjukan sistem ini paling banyak dipakai yaitu penggunaan dari sistem berantai dan sejajar.

d.      Ukuran Berimpit

Ukuran berimpit yaitu pengukuran dengan garis - garis ukur yang ditumpangkan (berimpit) satu sama lain. Ukuran berimpit ini dapat dibuat jika tidak  menimbulkan kesalahpahaman dalam membaca gambarnya. Pada ukuran berimpit ini, titik pangkal sebagai batas ukuran atau patokan ukuran (bidang referensi) nya harus dibuat lingkaran dan angka ukurnya harus diletakan di dekat panah sesuai dengan penunjukan ukurannya.

 

e.       Pengukuran Koordinat

Jika pengukuran berimpit dilakukan dalam dua arah, yaitu pengukuran kearah sumbu k dan sumbu ydengan bidan greferensinya di 0 maka akan didapat pengukuran koordinat.

 

8.      Dimensi Fungsional, Dimensi tidak Fungsional & Dimensi Tambahan

a.       Dimensi fungsional ( Ukuran yang diperlukan untuk fungsi dari bagian atau komponen ).

b.      Dimensi bukan fungsional ( Ukuran yang tidak langsung mempengaruhi fungsi ).

c.       Dimensi tambahan ( Dimensi referensi yang dipakai hanya sebagai bahan referensi ).

a.       Satuan

·         Semua ukuran dalam gambar harus ditulis dalam satuan yang sama.

·         Dalam sistem SI satuan panjang adalah milimeter (mm), dan tidak perlu dicantumkan di belakang tiap ukuran.

·         Jika digunakan satuan lain, lambang satuan yang dipakai harus ditambahkan di belakang angka, atau diberi catatan yang menerangkan satuan yang dipakai.

 

b.      Tanda Desimal

·         Tanda desimal diletakkan setinggi dasar angka, dan sebagai tanda desimal dipakai koma.

·         Jika terdapat lebih dari empat angka, tidak perlu diberi tanda lain setelah tiap tiga angka. 

c.       Memberi Ukuran Dimensi Linier

·         Garis ukur dapat langsung ditarik antara garis gambar dapat digunakan sebagai garis bantu, tetapi tidak boleh dipakai sebagai garis ukur.

·         Jika ruang antara garis bantu terlalu sempit untuk menempatkan anak panah, anak panah dapat diganti dengan titik atau dianjurkan membuat gambar detail yang diperbesar.



9.      Memberi Ukuran Benda Yang Tirus

Pada benda atau bagian benda yang miring, garis – garis bantu digambar miring dan sejajar.

10.  Memberi Ukuran Tali Busur, Busur Dan Sudut

a.       Pada tali busur garis bantunya sejajar dan garis ukurnya tegak lurus garis bantu.

b.      Untuk busur garis ukurnya berbentuk lengkung, sejajar dengan busurnya.

c.       Ukuran sudut di tempatkan di atas garis ukur lengkung, dan garis bantunya adalah perpanjangan sisi – sisi sudut.


11.  Huruf & Lambang Yang Ditambahkan Pada Angka Ukur

a.       Lambang Diameter (ø)

b.      Lambang Jari – Jari ( R )

c.       Lambang Bujur Sangkar ( □ )

d.      Lambang  Bola ( SR atau Sø ) < SR untuk jari-jari bola, Sø untuk diameter bola >

e.       Lambang Kemiringan (x 45º) 45º adalah sudut kemiringan adalah ukuran pemotongan.

f.       Lambang Tebal

Untuk memberi ukuran benda tipis, dipakai lambang t di depan angka ukur, yang ditempatkan di dalam atau di dekat gambar.

12.  Pandangan Yang Terutama Diberi Ukuran  

Ukuran – ukuran di tempatkan pada pandangan yang memberikan bentuk benda kerja paling jelas, umumnya dipilih pandangan depan.

 

E.     Letak Ukuran

1.      Semua angka ukuran harus diletakkan diatas garis ukuran/penunjukkan.

·         Ukuran horisontal terletak diatas garis ukuran

·         Ukuran vertikal terletak disebelah kiri garis ukuran (caranya dengan memutar kertas gambar 900 searah jarum jam)

·         Angka-angka ukur yang tidak horisontal atau vertikal, harus ditulis sesuai garis ukurnya

·         Penulisan ukuran sudut ditulis sesuai garis busurnya

2.      Ukuran Pembantu

Hanya sekedar membantu untuk lebih menjelaskan ukuran yang berfungsi, tanpa ukuran inipun, pembuatan benda sudah dapat dilaksanakan, oleh karena itu ukuran ini “tidak harus” dibuat. Bila diberikan, penulisannya harus didalam “Tanda Kurung“.

3.      Penambahan Huruf dan Simbol

Keterangan :

Simbol Ø = Penampang bagian berbentuk bulat

Simbol p = Penampang bagian berbentuk bujursangkar (bila bentuk penampang sudah jelas bulat/bujursangkar maka simbol Ø dan p tidak boleh digambar

 

4.      Jarak Lingkaran

Penunjukkan ukuran jarak lingkaran ditentukan dari titik pusat lingkaran, bukan dari sisi lingkaran.

 

5.      Radius dan Diameter Bola

6.      Tali Busur, Busur dan Sudut



 

 

No comments:

Post a Comment

Kisi-kisi

  1.       Bagaimana bentuk Gambar proyeksi orthogonal …. 2.       Apa yang di maksud pandangan depan …. 3.       Gambar pandangan a...